Selasa, 28 April 2009

PERJALANAN PEUYEUM

PERJALANAN PEUYEUM 1



Jaman-jaman ospek dulu, kalo ada anak baru atau mahasiswa baru yang letoy dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan seniornya maka anak tersebut dikatakan 'peuyeum'. Kalau ada calon mahasiswa yang sebentar-sebentar sakit, sebentar-sebentar pingsan, sebentar-sebentar mengeluh, maka jangan salahkan kalau kakak-kakak senior yang jahat terutama bagian tatib (tata tertib) akan menjulukinya dengan sebutan 'peuyeum'. Dan mereka dengan kejam akan mengumpulkan peuyeum-peuyeum itu di suatu kelompok khusus dan tentu saja akan mengerjai mereka habis-habisan. Biasanya tidak menyuruh hal-hal berat semacam push up atau lari keliling lapang. Tim peuyeum ini cukup disuruh menghibur kakak senior dengan melakukan hal-hal lucu dan biasanya cukup memalukan. Namun tim peuyeum nggak bisa protes. Tahu sendiri peraturan di ospek manapun. Pasal satunya, kakak senior gak pernah salah dan pasal duanya, kalo senior melakukan kesalahan lihat pasal satu.



Namun di akhir acara ospek senantiasa nggak ada dendam di antara mahasiswa baru dan senior-seniornya. Kecuali bagi beberapa yang emang pendendam dan nggak bisa menjadi orang pemaaf atau easy going. Yang terjadi malahan keakraban, di mana si senior selanjutnya justru jadi kakak yang baik (apalagi ke cewek, kalo seniornya cowok). Pokoknya berbeda banget dengan sikap-sikap selama ospek. Dan bagi tim peuyeum ada kenangan manis tambahan tersendiri. Bagaimana mereka terpermalukan dan harus menghibur kakak senior sedemikian rupa. Bila diingat-ingat lagi apalagi mengenangnya bareng-bareung peuyeum lainnya, akan ketawa-ketawa pada akhirnya.



Sebenarnya apa sih 'peuyeum' itu, kok heboh gitu ? Peuyeum di sini maksudnya sejenis makanan dari singkong yang diberikan proses fermentasi atau peragian. Kalo dalam bahasa indonesia sebutannya tape. Tape yang terkenal adalah tape buatan bandung atau peuyeum bandung. Malayhan ada pelesetan yang agak negatif tentang peuyeum bandung ini. Peuyeum dipelesetkan menjadi 'peuyeumpuan'.



Peuyeum ini sebenarnya ada dua jenis, ada peuyeum singkong dan satu lagi peuyeum ketan. Kalo peuyeum ketan dibikin dari ketan atau beras ketan. Warnanya ada yang ungu kehitaman (atau hitam keunguan) ada juga yang putih kehijauan (atau hijau keputihan). Konon peuyeum ketan ini mengandung alkohol sekian persen. Tapi kenapa gak ada fatwa haram tentang hal ini ya ? Mungkin karena gak cukup memabukkan atau gak kepantau aja sama mui kali.



Lalu kenapa calon mahasiswa yang lemah dikatakan 'peuyeum'? Nah, ini berhubungan dengan bentuk fisik si peuyeum itu sendiri. Peuyeum adalah sejenis makanan yang lumayan lembek. Jadi kalau jatuh atau kena benda keras si peuyeum langsung 'deple' ( bahasa apalagi nih?...ancur/penyon). Intinya mah lembek lah. Nah cama-cama itu mirip-mirip dengan dengan peuyeum yang baru kena senggol sedikit saja langsung ancur. Begitulah.




PERJALANAN PEUYEUM 2



Peuyeum ini termasuk salah satu makanan yang cukup digemari oleh orang-orang sudan eh sunda. Mungkin dikarenakan banyaknya bahan untuk membuat peuyeum ini yang tersedia di tanah parahyangan. Bahasan kita fokuskan kepada peuyeum singkong, selanjutnya disingkat 'peuyeum'. Bahan utamanya jelas singkong, yang sudah cukup umur dan gak bisa diganti dengan wortel ubi jalar ataupun kentang walaupun sama-sama dimabil dengan cara dicabut dari tanah. Tapi kalao situ mau nyoba bikin peuyeum dari bahan-bahan tadi, ya silakan saja. Cuma, kalo nanti keracunan, kita nggak mau tanggung jawab.



Kalo kebetulan kita berpergian dan melewati daerah padalarang atau cileunyi (atau nagrek) pastilah kita bertemu dengan benda panjang putih kekuningan digantung di depan warung-warung pinggir jalan. Nah itulah peuyeum tersebut. Nama spesiesnya adalah peuyeum mentega, karena warna kuningnya mirip-mirip mentega, begitu pula kelezatannya. Biasanya dijual oleh pedagangnya secara kiloan dan hatganya juga gak mahal-mahal amat. Beberapa saat lalu harganya berkisar 3000 - 4000 perak per kilo.



Colenak adalah salah satu kreativitas orang-orang dalam memperlakukan peuyeum sebagai variasi makanan. Colenak, dicocol enak, dibikin dengan cara pembakaran peuyeum kemudian dipotong-potong dan diberi bumbu manis enten. Enten ini dibuat dari parutan kelapa dan gula yang dicairkan. Rasa manis sedikit asem dari peuyeum bercampur dengan rasa manis murni dari gula enten menghasilkan paduan rasa yang cukup nikmat. Cobain aja, deh.



Kadang-kadang peuyeum juga dijadikan pelengkap dalam es serut di tukang-tukang es dorong. Dan tambahan peuyeum ini membuat es serut yang biasanya diberi pemanis berwarna merah menjadi lebih enak rasanya. Namun hati hati, pewarna buatan biasanya mengandung zak kimia yang berbahaya bagi tubuh kalau mengkonsumsinya kebanyakan.



Selain yang di jual di warung-warung tadi, peuyeum juga biasa dijual berkeliling oleh emang-emang dengan tanggungan atau pikulan. Yang dual begini biasanya lebih murah. Harga murah ini berbanding lurus dengan rasanya, di mana peuyeum jenis ini adalah peuyeum biasa dengan singkong yang berkualitas standar pula. Yang khas dari peuyeum pikulan ini, biasanya selain bersih (kalo yang digantung kan keangin-angin, kena polusi atau debu), dibungkus dengan daun pisang atau daun jati sehingga aroma daunnya masih menempel di peuyeum menambah selera untuk memakannya.



Untuk variasi, peuyeum juga bisa digoreng sebagaimana halnya pisang goreng baik dengan dilapisi tepung ataupun tidak. Kemudian ditaburi dengan gula kristal putih. Rasanya...jangan tanya deh, enak banget apalagi kalau peuyeumnya bagus. Dan peuyeum ini biasanya tahan beberapa hari, lebih baik bila disimpan di dalam kulkas agar tidak dikerubungi 'aro' (sejenis serangga kecil yang terbang dan biasanya bergerombol di atas makanan lembab).



Makanya, buruan cari peuyeum dan kreasikan menjadi makanan yang enak !





PERJALANAN PEUYEUM 3



Masih tentang peuyeum. Kayaknya berbicara tentang peuyeum ini lumayan asyik juga ya. Nah sekarang kita kupas sedikit tentang bagaimana peuyeum ini lahir ke dunia. Tentang penemu, nggak tahu juga siapa yang pertama kali membuat peuyeum ini. Yang jelas salut untuk dia yang pertama kali membuat peuyeum, entah di abad mana.



Peuyeum singkong dibuat dari singkong yang sudah cukup matang. Cara pembuatannyapun sederhana dan hemat atau murah. Pertama kali, setelah niat dalam hati, maka cabutlah beberapa singkong di kebun belakang atau kalau nggak menanamnya, beli di pasar. Boleh juga minta ke tetangga yang punya kebunnya kalao nggak malu. Pokoknya bagaimana caranya, yang penting singkong yang dimaksud tersedia segera. Asal jangan mencuri saja. Gawat kalau mencuri, bukannya peuyeum yang menyegarkan didapat tetapi malahan mencret-mencret dikarenakan ketidakbarokahan.



Yang kedua, kupas kulit singkong tersebut sampai habis semuanya. Kalau perlu potong-potong singkongnya jangan terlalu panjang. Kira-kira aja supaya muat di panci pengukus nanti. Lalu bersihkan singkong hasil potongan sampai bersih, tapi gak usah pakai sabun (ntar keracunan). Setelah bersih, masukkan potongan singkon ke dalam panci untuk dikukus. Atur biar ruagannya efisien, tutup pancinya, simpan di atas kompor menyala, lalu tunggu beberapa saat hingga singkongnya matang.



Sementara singkong belum matang, ketiga, kita menyiapkan ragi sebagai bahan fermentasi tape/peuyeum. Ragi ini bisa didapatkan di toko-toko jamu atau juga di pasar atau toko makanan lainnya. Harganya cukup murah sekitar 500 perak per tabletnya oh, ya ragi ini dijual dalam bentuk padat. Bila ragi sudah tersedia baru ragi tersebut digerus pake ulekan (coet) sampai hancur.



Singkong yang sudah matang didinginkan atau ditiriskan (dituuskeun). Olesi singkong tersebut dengan bubuk ragi atau guling-gulingkan di atas ulekan bubuk ragi. Gak usah banyak-banyak secukupnya saja. Lalu letakkan di panci lain atau suatu wadah dan susun serapi-rapinya. Kalau perlu biar ada aroma daun, alas dari wadah tersebut memakai daun pisang atau daun lainnya seperti jati. Setelah tersusun rapi, tutup wadah tersebut serapat rapatnya.



Seterusnya, simpan wadah berisi calon peuyeum di tempat yang aman dan jangan dibuka-buka. Pokoknya cuekin saja selama tiga hari. Nggak dosa kok, nggak seperti halnya kalo kita cuek-cuekan dengan teman atau saudara kita selama tiga hari yang akan menyebabkan dosa. Selama tiga hari itu kita bisa melakukan aktivitas lainnya dan jangan dulu mengingat peueyeum yang lagi dalam proses.



Nah, bila tiga hari sudah berlalu, baru deh kita tengok, kita sapa peuyeum yang kita buat itu. Saatnya saling bermaafan dan bersilaturahmi setelah tiga hari diem-dieman. Ambil sampel satu biji untuk dicicipi. Gimana... Enak nggak ? Pasti enak lah. Kalau masih agak keras, tutup lagi aja dan kita tunggu sehari lagi. Insya allah besok juga sudah jadi.



Begitulah cara membuat peuyeum. Nggak susah kan ! There is a will, there is a way. Selamat mencoba, jangan lupa bagi-bagi ke saya.



Nb : kalo ternyata ketika dicicipi rasanya kurang oke, ada kemungkinan kita terlalu banyak atau terlalu sedikit menaburi raginya. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi atau tanyakan kepada dokter peuyeum terdekat, jangan terlalu maksain ngikutin ulasan ini.

Tidak ada komentar: