Selasa, 14 April 2009

I spy, I spy

spy one
Kamu ! Tak sengaja saya lihat kamu di persimpangan cikuray-siliwangi. berjalan bersama ibu dan seorang lagi mungkin saudaramu. meski nggak 'deg !' lagi seperti dulu bila mataku tak siap melihatmu tiba-tiba, namun tetap saja ada semacam kejutan kecil yang kurasakan beda di hatiku. untungnya (atau sialnya) kamu tidak melihatku yang mengendarai motor secara pelan beberapa langkah di sampingmu. keperhatikan terus sosok tubuh berbalut jilbab kasual yang berjalan santai menyusuri trotoar yang mungkin sudah berbilang kali dibongkar pemerintah buat ngabisin APBD (sekaligus nyari komisi dan lebihan-lebihan lainnya). masih juga kamu tak menyadari saat sepasang mata dibalik helm kumal sepenuh rasa memandangi dan bersyukur atas pengalaman terbaiknya di hari ini.

spy two
kamu terus saja berjalan, menyeberang di depan pertokoan gardena. belok kanan di toko liong menuju ahmad yani. aku masih penasaran dan terus membuntutimu. namun ada ragu dan kutinggalkan saja jejakmu. terus melajukan roda dua di ahmad yani. semacam sempat pikiran melintas, 'not my bussines' . abaikan dia ! suara itu berbisik bijak. namun aku masih penasaran dan ingin menikmati nuansamu lagi. maka kulajukan motor berbelok di ciledug, arah kanan jalan siliwangi, ke kanan lagi jalan cikuray, ke kanan ke ahmad yani lagi. ups, kamu menyebrang. kini aku berkonsentrasi, penuh dengan pengalaman ini. motorku amat pelan kujalankan.

spy three
rombonganmu (katakanlah demikian, meski cuma bertiga) menyebrang di depan BRI, belok kiri ke mandalagiri. masih santai tak ada tergesa-gesa. hari cerah secerah hatiku saat itu. mandalagiri atau dulu lebih dikenal dengan pasar jagal adalah tempat berjualan kebutuhan pangan sehari-hari. semacam pasar lah. (namun sekarang lebih sering dijadikan tempat parkiran). aha... mau belanja ha ? gerakku tertahan di jalan sempit penuh parkiran mobil motor becak. syukurlah, jejakmu masih tertinggal. si pemakai baju panjang biru dengan kerudung coklat muda itu tak begitu jauh dari tempatku memelankan motor hingga mang parkirpun terkecoh menyangka aku mau berparkir di sana. senyum tulus tanpa bermaksud menyakiti kuberikan pada mang parkir berbaju benderang sambil kutandakan padanya bahwa aku tidak akan berhenti. macet, dari arah berlawanan becak motor memaksa masuk. untunglah semua masih bisa bersabar meski mungkin semalaman ada diantaranya yang begadang menghitung suara pemilu tahun ini.

spy four
ujung sebuah gang namun bukan gang yang ke rumah opik, tapi dua gang yang sebelumnya, tepatnya gang ke rumah rikrik. yang kalau diteruskan ke sana akan tembus di jalan pasar baru dan juga melewati masjid lio muhammadiyah. di sanalah, di ujung gang itulah berkerumun para penjual bahan pangan tradisional. di meja penuh daging ayam segar, kamu berhenti memperhatikan ibumu yang sibuk menimang-nimang dan mungkin hendak menawar harga seekor ayam tak berdaya. siang ini ada syukuran? atau ada yang milad? pasti bukan itu. pasti karena hari ini semacam hari raya. hari berkumpulnya sanak saudara hingga ibumu dan kamu merasa perlu berbelanja banyak dan memasak agak istimewa. pasti itu

spy five
atau...oh, mungkin hari ini bakal banyak tamu bersilaturahmi. yang sangat istimewa. perayaan. tunangan. khitbah. nanyaan. iya gitu? eh, kamu udah nikah belum, ya? maaf, pertanyaan konyol dan sensi. apapun, hari ini sepertinya istimewa bagi kamu dan keluargamu. dan aku masih belum berniat menyapamu. masih setia di sepeda motor dan tak sedikitpun inginbermasalah denganmu. sementara kamu masih sibuk perhatikan ibumu. mungkin sambil berjaga-jaga. si tangan jahil memang tak peduli tempat dan keadaan. apalagi di pasar seperti ini. jadi bagus juga berhati-hati. tapi hati-hati juga jangan sampai dompet di tangan kananmu itu diabai juga. nah, bagus pegang dengan dua tanganmu.

spy six
seru ! aku diam tak jauh darimu. kamu berkonsentrasi pada transaksi ibumu. kaca helm sedikit kubuka biar puas melihatmu. lebih dari tiga tahun tanpa sua semenjak pertemuan dan perpisahan kita yang berhimpitan waktunya. sedikit masa saja kesempatan kita saat itu setelah delapan tahun saling mengabaikan. dan yang kuingat kemudian semua pesanku tak pernah terbalas. seluruh perbendaharaan haikuku seakan menguap tanpa makna. lalu kamu hilang. banyak sajak yang lahir karenanya. sampai aku frustasi dan sajak-sajak menjadi lagu kerinduan.

spy seven
pasar makin ramai. orang banyak lalu lalang. kamu masih di sana. enough. aku pergi saja dari sini sekarang. keburu terlalu siang. dasar pengecut !! suara itu tiba-tiba begitu mengagetkan. tapi tak ada siapa-siapa. sapa dulu dia ! kapan lagi bertemu, usulnya. siapa tahu dia juga kangen dan feeling surprise like always. dulu, memang aku beberapa kali memberikan kejutan kecil buat dia. artinya buat kamu. dan kamu biasanya ternganga menutup mulut dengan kedua tangan. 'a little bit of you' yang kupikir khas kamu. dan sesudahnya kamu berterima kasih padaku atas perhatian-perhatian kecil seperti itu. bahkan berulang-ulang di setiap kesempatan. kataku dalam hati, 'kamu berhak kok, dan aku berkewajiban untuk itu. kan aku lagi pedekate ke kamu'.

spy eight
karena itu, cepatlah sapa dia. anggap saja silaturahmi. lalu ajak ngobrol. bercanda ria seperti dulu. 'speak-speak dewa' dan.. dan tahu sendirilah ! masih saja suara itu memprovokasiku. diam !! bahaya tahu !! kini aku berdebat dengan suara itu yang ternyata adalah pikiranku sendiri yang terkadang liar dan bersemangat bila tentang kamu. dengarkan, bagiku ini sudah lebih dari cukup. melihatnya (maksudnya melihat kamu) sehat dan ceria seperti ini saja aku merasa bersyukur pada Allah SWT. Pertemuan ini saja, meski hanya sepihak sudah terasa melimpah ruah bagiku. Biarlah dia dengan kehidupannya sendiri dan aku dengan kehidupanku sendiri. doakan saja dia bahagia. titik.

spy nine
terus terang, dengan adanya peristiwa ini mengingatkanku pada lagu drive yang baru. judulnya melepasmu. liriknya begini,'...semakin ku menyayangimu, semakin ku harus melepas dirimu...' pokoknya dipas-pasin aja. kalo boleh maksa artinya kurang lebih jangan neko-neko, jangan bikin masalah baru, jangan cari perkara. tapi bukan berarti kamu troublemaker. kamunya kan ceritanya gak tahu menahu. akupun sebenarnya sedang menjajal keberanianku. kalau tadi kata pikiranku aku pengecut, gak apa-apa juga aku terima. kan ada pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati. better like this but enjoyable, than having much fun but falling after.

spy ten
aku masukkan gigi satu motorku dan berjalan pelan. meninggalkan kamu dengan kesibukan berbelanja dan mungkin rencana memasak istimewa setiba di rumah. sebelum berbelok kiri di jalan yang ke kodim, masih kusempatkan melirik kamu di tikungan itu. mungkin setelahnya aku akan menyesal karena tak memanfaatkan peluang yang ada. dan entah kapan bertemu kesempatan langka ini. tapi biarlah. ini sudah keputusan. ini sudah komitmen. aku menaikkan gigi motor ke dua ke tiga dan melesatkannya ke arah tarogong. sementara, benak dipenuhi kamu.....masih kamu. sejuta rencana sajak di otakku sepertinya jadi jawaban bahwa aku memang kalah lagi kali ini seperti yang lalu-lalu. selalu menyerah bila harus melupakanmu.


10 april 2009
.....hmm

Tidak ada komentar: