Rabu, 29 April 2009

dari masjid ke masjid

dari masjid ke masjid bersambungan itulah aku. ya ini sedikit cerita tentang masjid-masjid yang pernah kusinggahi dalam kehidupanku. beberapa masjid yang pernah menjadi menjadi penghibur sekaligun menuntun jalanku.

masjid al fataa
masjid ini terletak di gang masjid al fata jalan pasundan. ketika kecil aku sering shalat jum'at di masjid ini. masjid ini lumayan kecil sementara peshalat berasal dari mana-mana sehingga setiap jum'at selalu penuh sampai meluber keluar. masjid ini berada di pertengahan rumah penduduk. makanya setiap shalat jum'at jarang aku dapat shalat di masjidnya. lebih sering shalat di gangnya atau kalau untung aku bisa shalat di beranda milik warga dekat situ.

saat ini masjid al fataa sudah direnovasi dan agak bagus. yang masih tetap mungkin hanyalah sumurnya yang sudah lama sekali. mungkin sumur tidak bisa diperbaharui. sumurnya dalam banget. sewaktu kecil kalau mau ngaji di mang ojo cakrabuana aku selalu shalat magrib di sini dan nimba di sumur ini.

oh, ya masjid ini didirikan oleh ormas muhammadiyah (kalau gak salah). saya selalu terkagum-kagum kepada orang-orang bule yang ada di sini. dulu saya pikir mereka orang luar sono, ternyata mereka orang kita juga yang kebetulan berkulit albino. dan alhamdulillah saya kenal baik dengan mereka saat ini.

saya mengakrabi masjid ini sampai sd dekitar kelas lima atau kelas enam setelah akhirnya saya mengenal banyak masjid lainnya.

***

masjid yang ada di kampung nenek saya, cicalingcing

kalau tidak di al fata, untuk shalat jum'at saya selalu dibawa bapak saya ke kampung nenek saya yang juga tempat bapak berasal. ini lebih seru lagi, karena masjidnya dekat dengan situ (kolam gede). terus kalau mau ke masjid kita bisa main air dulu. khas masjid kampung kan di depannya ada kolam kecil buat wudhu. padahal setelah dilihat-lihat kolamnya tidak terlalu bersih. tapi banyak orang yang wudhu di situ dan pembuangan airnya juga tidak jelas.

masjidnya lumayan besar. terakhir ke sana pada lebaran lalu masjid ini sedang direnovasi. masjid ini lumayan jauh dari tempat tinggal nenek saya. tapi bersama ayah dan sauadara senenek saya selalu shalat jum'at di sana. kadang-kadang kalau sudah agak terlat, saya dan bapak pergi dengan motor butu kesayangan bapak. sebenarnya di dekat rumah nenek ada masjid sebiji, namun entah kenapa masjid itu jarang dipakai jum'atan.

biasanya saya shalat bersama bapak saya di bagian beranda masjidnya yang berlantai dingin tanpa ada alas duduk. sering lantai tersebut malah masih basah dikarenakan orang yang habis berwudhu kakinya belum kering. saya dan bapak menunggu iqomat dan mendengarkan ceramah dalam bahasa sunda sambil memotong kuku. padahal sebenarnya kan itu tidak boleh. tapi saat khutbah di shalat jum'at entah kenapa kita sering sekali ngantuk kalau cuma negdengerin ceramah aja. begitu biasanya kan ? apalagi kalau penceramahnya tidak bagus. bisa pulas tidur kita. kalau ada kotak amal lewat bapak biasa menyuruh saya memasukkan uang logam seratusan ke dalam kotak tersebut.

ketika shalat jum'at dimulai saya juga sering menemui kegaduhan kecil dari anak-anak dan remaja yang biasanya kesal karena shalatnya kelamaan. di masjid ini saya sering bertemu dengan saudara sepupu atau paman yang juga shalat di sini. tapi kalau pualang shalat saya lebih suka dengan bapak, naik motor biar cepat tiba di rumah nenek. kalau pulang pasti jalanan kampung itu penuh dengan orang-orang yang pulang dengan berbondong-bondong. saya senang melihatnya karena mirip lebaran.

bila sudah sampai di rumah, biasanya sudah disediakan makan ringan. satu hal yang jarang ditemui di kota. nenek dengan rajin menyuguhkan makanan buat mereka yang baru pulang dari jum'atan. bagus juga ya, kalo yang laki-laki dapat pahala jum'at yang perempuan dapat pahala dari menyediakan makanan. selanjutnya kalau tidak langsung pulang, saya sering bermain di rumah nenek yang memiliki kebun dengan berbagai pepohonan buah-buahan. sering saya naik pohon jambu yang ada di situ atau di rumah uwa bersama sepupu.

aktivitas shalat jum'at di masjid nenek ini berlangsung hingga saya masuk smp, karena smp saya sekolah siang. dan yang kebagian menemani bapak pergi ke masjid nenek setiap jum'at adalah adik-adik saya. seru juga...


masjid arrohman gg rajawali

bersama gang sd mf gosen, saya, ugun dan riki sering juga shalat jum'at di masjid ini dan bertemu teman sekelas yopi cs. shalat jum'at di masjid ini juga dijalani antara kelas enam dan kelas satu smp. masjid ini kecil saja. airnya diambil dari sumur milik seorang penduduk dekat situ. ya, masjid ini terhimpit di antara rumah penduduk. masjid ini sering saya lewati bila saya pulang atau pergi ke sd. di gang rajawali saya sering bermain bersama si yopi tadi. ketika kecil dulu pernah saya bersama sepupu berangkat ke rajawali untuk mengadu gambar apung. kalau istilah bola mah saya ini sedang tandang. beberapa nama ustadz yang sering ceramah di sini saya kenal atau saya tahu. yang paling berkesan adalah salah seorang muadzin yang suaranya bagus. riki menyebutnya bilal. belakangan saya kenal dia, yaitu mas ngatijo masih separtai sama saya.


masjid al ikhwan gg kartini.

inilah masjid yang membikin saya sedikit grow up. masjid yang lumayan dekat dari rumah karena kita tinggal menyeberang dan berjalan setengah menit kurang maka sampailah kita di masjid tersebut. saya katakan grow up karena di masjid itu shalat taraweh dilaksanakan pada masa sma dan kuliah. artinya saya sudah sedikit mikir pentingnya masjid.

masjid ini mulai diakrabi ketika smp kelas satu, sebagai alternatif bila males ke masjid lain. saya juga kenal ustadznya di sana. masjid ini saya akrabi tidak hanya dalam shalat jum'at saja, tetapi juga shalat fardu lainnya. malahan shubuh saya lebih sering di sini. tetapi belakangan ini saya jarang shalat di sini, terutama setelah rw kami memiliki masjid dan kegiatan lainnya.

masjid ini terdiri dari dua tingkat. ketika shalat jum'at biasanya saya bersama saudara atau teman seumuran memilih shalat di atas. apalagi kalau di bawah sudah cukup penuh. di ruang atas itu sering digunakan untuk melantunkan adzan karena microphone yang untuk keluar adanya di depan. sementara iqomat di masjid ini jarang dipakaikan mix.

masjid ini sering digunakan untuk mengaji anak-anak sekitar setiap sehabis maghrib. tapi sekarang ini kayaknya pengajian anak ini mulai berkurang baik anak yang mengaji maupun kegiatannya. sebenarnya pemudanya lumayan banyak, namun yang begiat di masjid masih bisa diitung jari. masjid ini lebih banyak diramaikan oleh kegiatan pengajian orang tua. kegiatan pengajian di sini lumayan seabreg. hampir tiap ba'da shubuh ada kajian keislaman. pun sore harinya.

oh, ya ini adalah masjid yang didirikan oleh ormas muhammadiyah. malah suatu ketika pernah diklaim masjid keluarga. karena itu dulu pernah masjid ini hampir terperosok ke dalam fanatik golongan menurut anggapan sebagian teman. tetapi sekarang ini menurut saya menjadi lebih familiar. kebanyakan jamaah adalah dari rw 07 dan asrama setya bakti. malahan orang asrama tentara yang notabene seorang tentara sering menjadi imam dengan bacaan yang fasih dan bagus.

Tidak ada komentar: