Selasa, 28 April 2009

MENEMANI PAGI

Pren, akhirnya aku bisa juga menemani pagi membuka lembaran hari. Satu hal yang ingin sekali kulakukan sebagai tanda persahabatan yang telah lama terputus. Dan pagi menyambut hangat uluran tangan ini. Pertemuan yang begitu lama kami nantikan meski hanya diisi obrolan ringan namun terasa begitu penuh dengan keakraban dan makna yang dalam. Pagi menawarkan bermacam semangat baru yang sepertinya telah lama hilang dari dalam diriku.



Menemani pagi ternyata tidak sesulit yang dibayangkan. Begitulah, setiap keinginan menjejakkan kaki di bumi pagi yang penuh asa dan harapan selalu saja mengalami hambatan dari dalam diri. Seolah-olah semacam gaya atau kekuatan menghalangi aku memasuki dunia pagi, sehingga aku tidak pernah bertemu lagi senyumnya pagi. Namun saat ini terasa lain, walaupun masih juga sedikit berdebar, mampukah aku menjadi teman sejatinya lagi seperti dulu ? Tapi pagi kembali membesarkan semangatku, jalani saja dulu pengalaman ini sedikit demi sedikit.



Pren, aku menemukan lagi keelokan pagi. Dan dengan sedikit pengorbanan sebagai persembahan tidak akan membuatku sengsara. Maka pagi ini kucumbui juga dengan segala rasa yang menyertainya, segala langkah yang menghiasinya. Setelah itu kelembutan dan kehangatan pagi akan menjalar di sepanjang hari. Semoga saja ini bukan sekedar cameo yang hadir sekejap lalu pergi dan tidak mengubah jalan cerita hidup.



Padahal, dulu pagi menjadi teman terbaik dan sumber inspirasi yang terus mengisi lembar-lembar diari. Masih kuingat kemesraan mendekap pagi dan iring nyanyi mengalirkan ruh baru yang bisa membawa nafas segar dan energi untuk menyibakkan hari yang tergelap dan tersulit sekalipun. Maka kali ini aku merasa penuh syukur atas pertemuan pertamaku dengan pagi. Hadiah ini mungkin lebih berharga dari hadiah apapun. Semoga saja ini menjadi pondasi untuk menegakkan langkah-langkah yang hendak kuisi dengan bermacam kebajikan. Pren, sepertinya kuakhiri hinggi di sini aku ingin menyalami hawa dingin dan embun daun di alam nyata. Mudah-mudahan gemeretak gigi ini adalah darah baru bagiku dan menjadikan hidup lebih berarti.

Tidak ada komentar: