Minggu, 22 Maret 2009

TAK SELAMANYA

mendung itu kelabu, semerdu apapun lagu mengubahnya, mendung pastilah tetap kelabu. namun tak selamanya yang kelabu itu muram. tak selamanya kelabu bercerita tentang kedukaan. tak selamanya kelabu menengkaukan kesedihan. kelabu hanyalah warna yang tersisip antara hitam dan putih, tak perlu kita takuti tak perlu kita jauhi.


mendung itu kelabu. namun segera setelah hujan tercurah, langit akan terbilas. warna biru akan membentang hingga horizon, jika tak ada awan lagi. dan itu indah. apalagi bila matahari juga kemudian menampakkan diri. akan ada pelangi. meskipun kelabu tak hadir di mejikhibinu, namun ia sebenarnya ada. sekedar jadi penonton setia saja.



mendung itu kelabu. bila hujan tambah melebat, maka payung, jas hujan, sepatu boot, rumah nan hangat, selimut bulu, segelas bajigur, kaus kaki panjang, dan jagung rebus yang masih mengepulkan asap adalah sebuah kesempatan langka. saatnya semua anggota keluarga saling merapatkan badan di depan tungku perapian berbagi kehangatan.



mendung itu kelabu. hari ini nampaknya masih seindah dulu. dunia penuh damai. nanti, saat malam turun, bintang akan berkedip dengan jenaka.

Tidak ada komentar: