Rabu, 25 Maret 2009

hujan es

sekira sepuluh tahun silam aku mendapati hujan es. benar-benar es seperti halnya es batu yang ada di kulkas, hanya saja ini bentuknya kecil-kevil sebesar batu pasir. saat itu aku masih berkuliah di kampus tekstil cicadas. pada waktu itu aku mengalami dua hujan es. kali pertama di kamar kos seorang teman. saat lainnya di dalam kampus sepulang mengikuti perkuliahan.

yang masih kuingat adalah yang kedua, karena saat itu aku dan beberapa teman sedang menunggu redanya hujan sore yang belakangan itu selalu saja menyambut kami yang baru selesai kuliah. tentu saja daripada kehujanan lebih baik menunggu hujan sampai selesai disiramkanlangit. namun alih-alih reda, yang ada malah hujang semakin deras. udara terasa menggigit kulit karena dinginnya. dan terjadilah hujan es.

katanya hujan es itu terjadi karena udara di awan telah benar-benar dingin hingga mencapai titik beku. mungkin awannya memang membeku. makanya setelah awan tersebut membeku dan menjadi berat, turunlah ke bumi berupa padatan-padatan yang kita kenal dengan es. ketika jatuh ke tanah es-es itu pecah sebesar-besar pasir.

jatuhan-jatuhan itu jatuh berkilauan di rerumputan taman kampus. kelihatan indah. momen yang jarang terjadi ini kunikmati dan kurenungi bersama teman-temanku. sambil menebak-nebak kenapa bisa sampai menjadi es seperti itu. kami takjub, mungkin begitulah kira-kira hujan salju di negeri orang. di beberapa tempat kos teman malah jatuhan es itu bisa membuat genteng rumah pecah. selepas reda hujan es, aku dan teman-teman memunguti es-es itu sambil mengamatinya, seolah-olah tak percaya di negeri tropis turun hujan es.

hingga kini belum pernah lagi aku mendapati hujan yang berbentuk es, sedingin apapun cuaca saat itu. katanya sih pernah beberapa kali di tempat tinggalku, namun aku kebetulan sedang tidak mengalaminya. kadang-kadang ingin juga sekali-kali kotaku dilintasi hujan es lagi. tentu saja, hujan es yang tidak menjadikan bencana, tetapi hujan es yang sedang saja dan membuat semua perasaan yang mengalaminya menjadi takjub kepada kebesaran sang pencipta.


12.09 22 juni 2006 kamis
terinspirasi lagunya gellombang : hujan es

Tidak ada komentar: