Senin, 02 Maret 2009

senjaklasik thepoetryprose 5

sudahi saja november ini




sudahi saja november ini. ia tak lagi bersahabat. ia tak mau lagi bercerita. padahal seribu sajak kupersiapkan untuknya. seribu macam kembang kutaburkan di pintu masuknya. seribu kupu-kupu kusuruh menyambutnya sambil bersalto di udara.



sudahi saja november ini. dia tak lagi temanku. semua sapaku tak dijawabnya. semua rinduku tak dihiraukannya. padahal telah kupinta awan menari di hadapannya, telah kumohon bulan berpura-pura suka akan kehadirannya, telah kuundang semua senja termanis menjadi rias harinya.



sudahi saja november ini. lalu, biarkan hujan menggantikannya menemaniku.







degup itu




tidak, itu bukan salahmu, kamu tak pernah bermaksud mengulangnya bukan ? kamu hanya singgah sebentar seperti biasa dan bila kemudian kenangan merayuku, itulah kelemahanku yang belum mampu kulawan.



tapi bila degup itu terus ada, kamu mau kan sejenak mendiamkannya. memberinya semacam pengertian agar ia tak tenggelam dalam gelombang bimbang.





bertanyalah padaku





bertanyalah padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku baik-baik saja. lalu kamu akan bertanya lagi meyakinkan perasaanmu, dan aku penuh mantap akan menjawab bahwa aku baik-baik saja, tak ada yang harus dicemaskan. kemudian menyuruhmu meninggalkanku, sedikit memohon hingga kamu betul-betul menghilang di balik pintu.



sekali lagi bertanyalah padaku, maka aku akan menjawab bahwa aku merasa lebih baik kini, hari-hariku kusibuki dengan bermain solitaire dan meramal hujan. mungkin kali ini kamu akan diam saja, tapi bertanyalah padaku dan aku akan menjawab bahwa aku juga menggambar sketsa wajahmu saat aku mengingatmu, namun kamu tak mungkin bisa melihatnya karena aku melukiskannya di dalam angan agar ia tak luntur tertipu waktu.









Melihatmu di mimpiku


melihatmu di mimpiku,

engkaukah itu

hey....



duh, susah sungguh menggapaimu





trust




to say i love you, to say i care you, to say i wanna be by your side, to say i will wait, to say i will protect, to say i'm alone without you, to say i need you. to say i do i really do.



year after year, month that gone by, week that i never make it perfect, all day that not enouhg, every hour that so fast. in minute a see you. of course a whole second i breath the air with you.



trust. always hurt you. the river of tears in your eyes. sad and happy that not equal. my mistake. everything is my stupid idea. brain that never make you bright and find a way.



trust again. narrow path, and you followed me even i brought you to a place without light. made me laugh, made me happy, sometimes like evil, sometimes i'm evil. you called me angel.



poor. you are poor person, but i am poorer than you. i'm a dumb that always feel genius. i'm a liar. i lost in space, lost in universe, lost in words and its translation.



so this is trust. if you pick me up from here and give your forgiven. all apologies. if that chance is still there. if your heart still open. if your arms wide open to hold me. if your smile.



this is trust. all i can say to you is never enough.





selamat malam, malam





berhentilah, malam sudah pekat, dan ini saat tepat untuk berbaring. besok masih waktu. hari ini cukup sudah. semua kata tak akan menguap karenanya karena gairahmu itu sudah menyatakan segalanya.



tutup buku dan pejam mata, biar keingintahuan dan kepenasaranmu tergosok mimpi. besok masih besok. bila besok bisa kau runtuhkan itulah kemenanganmu. malam ini musuhmu telah kalah telak. dan ia belum mampu lagi bangun untuk melawanmu. tak malukah bertinju dengan lawan yang terdiam.



rapikan meja, matikan lampu, dan siapkan selimut serta bantal, maka lengkap sudah kemenanganmu hari ini. sambil menuju lelap susun langkahmu di angan. bila besok masih berkenan, dan dia menantangmu dengan senjata baru yang super canggih, artinya dia ingin mengajakmu naik tangga dan terbang ke tempat lebih tinggi. melihat pemandangan indah, menghirup udara murni, menyegarkan mata, membukakanmu cakrawala.



berhentilah segera, sekarang saatnya istirahat. ucapkan selamat malam. 'selamat malam, malam'.





epilog





selalu saja ada keriuhan di dada tatkala aku tak sengaja jumpa seseorang yang selalu bermain-main di kelopak mata. sebuah kekhawatiran berlebihan, bahkan berubah menjadi ketakutan, karena sebuah pertemuan bagiku hanya akan mengekalkan perpisahan. dan itu pedih, membuat pilu selalu berpanjangan, merambat perlahan, menikam pelan-pelan menuju jantung. hingga ough!! aku akan terbangun, berharap mimpi ini tak menghantui lagi atau segera saja kenyataan menjadi.



Tidak ada komentar: