Minggu, 23 Agustus 2009

pintu 13, senin yang digeser



kalaulah hari sabtu selalu identik dengan pramuka maka hari senin bisa disamakan dengan hari upacara bendera. kalau hari sabtu seragamnya coklat-coklat, maka hari senin seragam yang disarankan adalah putih-putih. kalau hari sabtu biasanya ada gairah yang tinggi ketika menjalaninya, maka di hari senin terkadang dihadapi dengan penuh kemalasan dan ogah-ogahan. masuk akal sih ditinjau dari 'what next'. hari sabtu menghadapi minggu yang libur dan waktu belajar yang lebih pendek. sementara hari senin dihadapkan pada lima hari ke depan yang terasa panjaaangg dan lamaaa.

padahal kan seharusnya nggak begitu, setiap hari bisa bernilai dengan cara kita mengisinya dengan kegiatan yang bermanfaat. setiap hari diusahakan lebih baik dari hari sebelumnya. setiap hari harusnya disyukuri karena kita masih diberi kesempatan untuk berbuat kebaikan dan kebaikan atau memperbaiki hari-hari lalu yang kurang bener.seharusnya itu tidak hanya teori kalau kita mencobanya dalam pelaksanaan.

seperti di hari senin itu, ketika kelasnya ditingker mendapatkan giliran untuk menjadi petugas upacara bendera. peraturannya emang demikian. setiap kelas mendapatkan jatah sekali atau dua kali untuk menjadi petugas upacara yang biasanya terdiri dari para pengerek bendera sampai di puncak tiang, pemimpin upacara, pembawa teks pancasila dan teks pembukaan UUD 45, pembawa teks doa, dan sisanya yang seabreg-abreg menjadi penyanyi aubade amatiran.

biasanya di hari sabtu siangnya, di saat anak-anak lain gembira ria pulang ke rumah dengan rencana malam mingguannya, maka kelas yang kegiliran jadi petugas upacara harus berela-rela berpanas-panas untuk sekedar latihan upacara supaya pas seninnya upacara bisa berjalan lancar. ya, semacam gladi resik kecil-kecilan. jangan salah, meskipun semenjak sd sudah akrab dengan yang namanya upacara bendera, tapi kalau jadi petugas upacara pasti aja ada semacam rasa gugup atau malu-malu maung. beda dengan yang jadi peserta doang, bisa cuek dan sambil ngobrol di barisan belakang. atau mencela-cela bila ada kata-kata yang salah, yang aneh, batuk-batuk, ehm-ehm-an dan yang norak-norak lainnya.

untungnya di kelas 3A orang-orangnya sudah banyak yang malang melintang di bidang upacara bendera. secara, opik dan ombi adalah manusia paskibra. ijo, dan erik manusia pramuka. untuk pengerek bendera ditugaskan kepada ombi, opik dan erik. ijo yang berpengalaman 3 tahun sebagai km menjadi pemimpin upacara. sofi menjadi mc. yang lain-lainnya adalahpetugas-petugas pembawa teks. termasuk nanang. iya, nanang yang 'poison okey poison!' itu ternyata mau juga ketika diminta sebagai pembawa teks pancasila untuk dibacakan pembina upacara.

" biarpun muka preman, tapi jiwa tetep merah putih!" begitu alasan nanang ketika ditanya motivasi dia jadi petugas upacara. dan untuk itu dia bela-belin meminjam kaos kaki, khusus untuk tugasnya sebagai pembawa teks pancasila. aneh juga sebenarnya, padahal pancasila sudah semenjak kelas satu sd dihapal, tapi kenapa setiap upacara harus aja pakai teks. apakah ini formalitas atau agar terlihat keren seperti bung karno tatkala membacaka proklamasi. nggak tahu juga. mungkin lain kali opik perlu menjelaskan lebih lanjut. atau emang agar nanang dapat kerjaan aja? ah, pembawa teks pancasila kan bukan cuma nanang.

dan tentang pancasila ini bukan hanya anak sd aja yang hapal, bahkan anak tk pun hapal meski terkadang baru sampai sila no 3, persatuan indonesia. jadi inget pengalaman sendiri ketika masih sekolah di tk. suatu saat guru tk mengetes hapalan pancasila anak-anak. sebelumnya emang sudah diajarkan dan malahan dipasang di dinding kelas tk. ada temanku, toni yang selain sekolah di tk juga sorenya mengaji di mang ojo. pas giliran dia ke depan kelas.

" satu, ketuhanan yang maha esa !" serunya mantap, meskipun mungkin nggak tahu maknanya.
" dua, kemanuasiaan yang adil dan beradab !", ujarnya lagi. bu guru mengangguk angguk.
" tiga, persatuan indonesia!" bu guru semakin bangga.
" empat... empat....eee...." toni agak tersedat. mungkin lupa lagi. tahu sendiri kan sila keempat panjang banget. jangankan anak tk, anak sma pun terkadang lupa lagi kalu gak konsentrasi.
" empat, apa toni?" tanya bu guru lembut. toni berpikir sejenak...
" empat, puasa.... lima, naik haji kalau mampu....!" seru toni keras banget. bu guru cuma bengong. toni cengengesan dan langsung duduk di bangkunya. he, he... rupanya toni langsung kepikiran dengan rukun islam yang juga lima yang dipelajari di tempat ngajinya.


**


" kepada! pembina upacara. hormaaaat grrakk !!' seru ijo yang jadi pemimpin upacara dengan mantap dan percaya diri. biasanya yang jadi pembina upacara adalah kepala sekolah atau wakilnya. atau kalau keduanya lagi males, maka guru-guru yang jadi korbannya. iya, karena kadang-kadang guru-gurupun sering ogah-ogahan kalau diminta jadi pembina upacara bendera. biasanya ada petikan dialog gini :

" ayo dong pak..."
" nggak ah....saya senin depan aja..."
" senin depan kan tanggal merah ?"
' ya udah, senin depannya aja lagi...."
atau :

" silahkan aja bapak, bapak kan lebih senior...."
" justru itu, yang muda harus mulai tampil ke depan... kan saya bentar lagi pensiun..."
" nggak enak ah,... bapak aja deh, lagian suara saya lagi serak".
" nggak apa, nanti saya bantu...dubbing dari belakang...." he he, emangnya sinema korea..

entah kenapa juga para guru gak mau jadi pembina upacara. mungkin karena harus berdiri di depan anak-anak sesekolah jadi takut gugup atau salah ucap. atau mungkin juga takut kepanasan karena berdiri lebih dari setengah jam sembari berjemur. padahal malahan bagus. kan, matahari pagi yang menyehatkan tubuh kita. tapi biarlah itu urusan para guru. kita, para siswa juga punya urusan masing-masing.

"kepada! bendera merah putih ! hormaaat... grrak !!" lagi-lagi ijo berseru keras sekali. ya, emang harus keras sekali agar kedengaran oleh seluruh warga sekolah peserta upacara. kan gak asyik kalau biasa-biasa aja atau lembut seperti ini : " kepada bendera merah putih, hormat gerak...". makanya khusus untuk jadi pemimpin upacara bendera hari itu, ijo merequest lagu 'seek and destroy' dari metallica ke radio rugeri. biar mantab katanya, pake b, meskipun nggak ada hubungannya apalagi manfaatnya. biarlah, tiap orang punya keanehannya masing-masing.

eh, ada yang kelupaan dikit. biasanya pas pemimpin upacara memberi aba-aba hormat gerak pada saat bendera akan dinaikkan, di antara hormat dan gerak ada, " hiduplah indonesia raya...(tu, dua...dalam hati)" dari dirigent tim aubade. jadi bunyinya ijo itu, "hormaaaaattt... 'hiduplah indonesia raya'... grrakk!!". barulah, kami tim aubade beraksi. menyanyikan lagu indonesia raya dari awal sampai akhir dengan khidmat. ya, sedikit fals memang. maklum amatiran dengan jam terbang cuma gladi resik sabtu. apalagi eka sok ngebas-basin suara. denger saja lafalnya jadi aneh, " hindonesaa.... tana hairku....thanah tumpah dharahkhu....". alhasil, semua anak laki-laki memakai suara basnya dengan tidak berpendidikan. apalagi sehabis ini ada dua lagu lagi nasional lagi yang selalu dinyanyikan tim aubade.

" mengheningkan cipta.." kata pembina upacara sambil celingak-celinguk. maksudnya mengamati barisan dari sisi kiri ke kanan, apakah sudah siap apa belum, apakah serius apa masih main-main, " mulai...!!"

kembali tim aubade menyanyikan lagu mengheningkan cipta. sementara para peserta upacara menundukkan kepala. ada yang berdoa, baca alfatihah, melamun, dan ada juga yang nerusin tidur. bahkan ada juga yang bisik-bisik sembari bergosip, " eh, lagu mengheningkan ciptanya, aneh ya...!".

lagu selesai. pembina upacarapun menyatakan selesai. muka-muka diangkat lagi. mc memberitahukan bahwa sekarang saatnya pembacaan-pembacaan teks. saatnya nanang beraksi. dengan serius menyerahkan teks pancasila pada pembina upacara. pembacaan teks pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara sampai selesai. dilanjutkan dengan pembacaan tek pembukaan UUD 45. lalu ada amanat pembina upacara. amanat pembina upacara biasanya diisi oleh sepatah dua patah kata nasehat agar para siswa lebih rajin lagi belajar, taat peraturan, dan yang gitu-gitu. pada momen-momen tertentu sangat panjang lebar kayak ceramah idul fitri. ada kalanya juga cuma sebentar kayak kultum.

sementara itu, bagi peserta upacara bab 'amanat' merupakan saat-saat rehat. kan, sebelumnya pemimpin upacara sudah mengaba-abakan, " istirahat di tempaaat, grak!!". makanya, para peserta mulai santai dan membuka dua kaki lebar-lebar setelah tegang semenjak awal. eh, para peserta juga sering tegang dan cemas lho. apalagi saat bab menghormat bendera. ya, takut kalau-kalau pas lagu 'indonesia raya' selesai bendera masih di tengah-tengah. atau sebaliknya lagu masih lama bendera udah sampai di puncak.

dan tegang yang kedua dikarenakan faktor non teknis. biasanya di awal-awal upacara bendera guru-guru suka ngontrol dari belakang barisan. ada aja kerjaannya. memeriksa rambut siswa yang panjang melebihi kerah, mencubit siswa yang bajunya tidak dimasukkan ke dalam celana, mencari-cari yang gak pakai dasi atau mengambil secara paksa sisawa yang main-main dan dianggap membahayakan keselamatan upacara bendera.

setelah bab 'amanat pembina' dilanjutkan dengan menyanyikan lagu nasional. biasanya lagu satu nusa satu bangsa atau bagimu negeri atau lagu lainnya yang liriknya pendek-pendek dan bolak balik. kadang-kadang kalau lagi semangat lagunya garuda pancasila atau maju tak gentar. tapi yang jadi favorit biasanya yang dirigent nya lantang menagwali ...." kita bela bersama...." dan langsung disambung tim aubade dengan, " satu nusa.... dst". atau lagu , "bagimu negeri... falling in love with you...". sorry, abis mirip sih...

sehabis para peserta sedikit terhibur dengan lagu nasional yang tetap dinyanyikan penuh nasionalisme meskipun nggak jelas mana sopran mana alto mana bariton dan mana tenornya, maka kembali keseriusan melanda para peserta upacara bendera. inilah bab baca doa. ya, kali ini gak ada main-main. pun bagi anak yang terkenal bengal macam rifan atau ridwan, saat baca doa pasti mata tertunduk dan melafazkan doa apa saja. atau sekedar mengaminkan doa dari pembina upacara.

"pembina upacara, meninggalkan lapangan upacara..." seru sang mc sofi. pikirnya, beres juga akhirnya. sementara itu para peserta berbisik-bisik di belakang, sambil ber- ha ha he he, "...pembina upacara, meninggal di lapangan...!". hus, nakal banget, sih. jangan ditiru, ya ! dan mc pun melanjutkan, "pengumuman-pengumuman...!"

dan ijo serentak berteriak dengan sisa tenaga dan suara yang diserak-serakin. katanya, biar kelihatan bahwa tugas ini lumayan berat.
"istirahat di tempaaaat, graaak....!"
nah, kalau udah di bagian ini nyanteipun gak terlalu dilarang. bahkan ngobrol-ngobrolpun diperbolehkan meskipun tetap di dalam barisan. di bagian pengumuman-pengumuman ini biasanya diisi dengan pengumuman siswa berprestasi, atau kelas berprestasi atau prestasi sekolah belakangan ini. anak-anak yang dianggap mengharumkan nama sekolah disuruh ke depan untuk mendapat ucapan selamat dari pihak sekolah. kadang-kadang ada piala yang dibawa ke tengah lapangan upacara. tujuannya bagus, biar siswa lain termotivasi untuk ikut berprestasi. juga agar kecintaan siswa terhadap sekolah semakin meningkat. dan di bagian-bagian ending ini barisan upacara sudah lebih mirip kerumunan. gak apa-apa juga sih, kan formalnya upacara bendera sudah selesai.

setelah pengumuman-pengumuman dianggap cukup maka pemimpin upacara membubarkan barisan upacara. kalau yang ini harus agak memaksa karena dengan berakhirnya upacara maka dimulailah proses belajar mengajar hari itu dan lima hari ke depan. ayo-ayo semangat lagi...

**

dan ditingker sedang full semangat senin itu. pasalnya nanti siang mereka akan berlatih band lagi alias capcay di rentalan milik pak tulus. kalau mau latihan band emang semangatnya suka ningkat. meskipun belum ada tambahan lagu yang berarti. paling mengompakkan lagu-lagu yang udah dipelajari. apalagi bagian-bagian melodi lagu belum sempurna aku mainkan.

opik udah punya stik baru lagi. tapi stik yang patah kemarin masih disimpan juga.
" gini-gini... ini stik pertama aku...." katanya bangga
" lho bukannya udah ada...!" kata ombi
" nggak, baru yang ini!"
" yang di bawah ?"
anak-anak pada ketawa. dasar lelaki. eh, pada ngerti, kan?

" mbi, yan... stik ini tidak akan kubuang...kenapa? karena stik bersejarah..." ujar opik lagi lebih serius
kami cuma mengangguk.
" nanti, kalau kita udah terkenal dan punya album...stik ini bakal diburu para kolektor..." jelas opik makin kemana-mana.
" iya gitu..?"
" iya, dong elvis presley aja buku rapot high skulnya meskipun nilainya ancur ditawar sekian juta dolar oleh kolektor..., siapa tahu stik patah ini ada yang minat nantinya..."
"iya deh, mudah-mudahan aja...."
karenanya stik itu disimpan dengan hati-hati oleh opik. dibungkus plastik dan setiap latihan dibawanya meskipun gak dipakai.

hari itu semangat sepertinya menyelimuti anggota ditingker. aku juga mau nyoba klaber baru dan efek metalzon yang kata taher udah ada di pak tulus. kemarin-kemarin memang the changkilung latihan di pak tulus.
" kita kan mau konser !" jelas taher ketika kami bertanya kenapa the changkilung sering banget latihan alhir-akhir ini.
" konser ?" sahur kami gak ngeh.
" manggung..... biasa tujuh belasan..." jawab heri.
" biar keren...bilangnya konser aja, ya..." tambah taher sambil cengegesan.
oke lah... the thinker juga siap-siap untuk konser. pas perpisahan nanti.
" pake efek metalzone mah tinggal injak aja kalau mau memelodian teh...!" kata taher lagi."... pokoknya mah lebih mudah dan lebih enak, gak usah jongkok dulu untuk cutrak-cetrek..."

ya, sebelumnya efek gitar yang dipakai adalah efek jadul model cetrek. makanya kami menyebutnya efek cetrek. dan biasanya ombi ngebantu aku mencetrekkan efek itu. aku yang belum terbiasa agak susah di saat bersamaan dengan memainkan gitar sementara tangan harus secepat kilat mencetrek efek. kalau gak mau mencetrek, maka sepanjang lagu efeknya nyala yang terjadang mengganggu instrumen lain.

makanya hari senin ini aku bersemangat ingin mencoba efek gitar yang baru.
" tapi biaya sewanya kalau pakai efek itu jadi 3000 perak..!" ujar taher sebelum berpisah dengan ditingker.
" nggak apa-apa lah... yang penting puas...." jawab kami

opikpun bersemangat karena hari ini mau mencoba stik baru yang kali ini bermerk sabian. bedanya kali ini dia gak mau mengklaim stik drum ini dipakai siapa. he he setelah peristiwa stik metallica dia gak mau sesumbar lagi. takut stiknya patah kayak yang dulu. yang jelas kali ini dia gak akan main sembarangan.

yang lain-lainpun cukup bersemangat tinggi. tapi aku tahu, pasti mereka ingin pada duluan duduk di set drum seperti dulu. entah kenapa alat musik yang itu selalu saja ingin dipegang meskipun tugasnya bukan di situ. mungkin karena drum jarang-jarang ada di rumahan, seperti alat musik gitar.

**

sepulang sekolah ditingker udah ngumpul. kali ini menyempatkan diri dulu untuk sholat dhuhur di sekolah meskipun airnya manpet dan wc-nya bau pesing. ya, biar tenang dan tidak terganggu pikiran karena belum sholat. sebagai pegawai band sholeh sholat tetap diutamakan.

kali ini mereka ngggak jalan kaki ke rentalan. ya, saking semangatnya mereka memilih naik angkot agar cepat sampai dan memainkan lagu-lagu yang telah dipelajari.
" mumpung awal bulan..." kata eka. he he kayak orang gajian aja.

jadilah mereka menyetop angkot 02 di jalan siliwangi. untungnya angkot banyak yang ngetem dan masih kosong. opik eka dan ugun memilih di belakang. sedangkan aku dan ombi memilih di depan dekat supir yang sedang bekerja.
" biar cepat sampai......!" begitu alasanku saat anak-anak nanya kenapa maunya di depan melulu. padahal kalau di belakang aku suka pusing dan pingin muntah. maklumlah, orang udik yang jarang-jarang naik mobil.

angkotpun melaju meskipun penumpangnya gak banyak. ya, karena angkot yang berikutnya keburu datang dan ngetem juga persis di belakang angkot yang kami tumpangi. dan pak supirpun tahu diri, berarti rejekinya ada di jalanan. dengan ikhlas dia menjalankan mobilnya. tentu saja kami senang berarti semakin cepat sampai ke tempat latihan. aku dan ombi cengar-cengir sembari berpandangan, ' are you thinking what i am thinking?'

pelan angkot melaju, jalan muhammadiyah melewati rumah yoga, belok kiri jalan ranggalawe, belok kanan lagi jalan cikurai, jalan pasundan. sempat rame-rame melirik ke basecamp, rumahku. angkot terus saja berhenti dan jalan. menikkan dan menurunkan penumpang. hingg di sukadana. perempatan ciledug, pasundan dan barakatakyuda. anak-anak smp lain ada yang naik dan ada juga yang turun. angkot laju lagi hingga korem hingga...
" kiriiii !!" seru eka dari belakang dengan penuh semangat.
ya, karena udah nyampe di tujuan... daerah kondang rege yang nggak ada hunbungannya dengan bob marley. buru-buru kami turun. bendahara ombi membayar ongkos. angkotpun berlalu.
" jalan sawah...?" tanya opik
" iya..dong..." jawab kami semua. he he berarti masih pada takut pada preman kondangrege yang belum pasti. atau takut pada pikirannya masing-masing?

**

nggak perlu diceritakan lagi bagaimana the thinker nyampe di tempat latihan. yang jelas kejadian kemarin-kemarin pasti terulang : terjebak di lumpur sawah, mengendap-endap di antara tatapan anjing kampung dan berdebat masuk gang kiri atau gang kanan. bedanya kali ini lebih nyantei, udah tahu medan sih....

seperempat jam kemudian mereka udah nyampe di tempat latihan band. sebuah band yang mebawakan lagu-lagu deep purple baru aja keluar dari tempat latihan. para aa-aa yang mungkin berusia di atas dua puluh tahunan tersenyum ramah. eka sempat terkagum-kagum pada suara sang vokalisnya yang tinggi banget dengan vibrasi mantap. belakangan aku tahu si aa nyanyiin lagu " child in time" nya deep purple. lagu jadul sih, tapi gak apa-apa juga soalnya yang nyanyiin juga jadul-jadul. jadi klop.

kamipun masuk ke studio yang mulai akrab itu. drum letaknya di sini. gitar di sini. mikropon di sini. ini ini ini...pokoknya udah kenal deh.
" pa, pake metalzone...!" pintaku ke pak tulus yang ngebantu-bantu kami ngeset sound sistem. pak tulus yang berkacamata itu masuk ke ruangan sebelah dan keluar lagi sambil membawa efek metalzon berwarna oranye. kelihatannya bukan efek baru. aku mencobanya. memetik gitar, memelodian, menggenjreng dan menginjak efek yang sudah diset oleh pak tulus. dan jeng..jeng..jeng.. jeng... jeng....
anak-anak terkagum-kagum dengan suara yang keluar dari gitar melodi yang kumainkan.
" bagus euy... mantap !" seru opik. yang lainpun sudah mulai beres menyetem gitar. ombi juga sudah puas menggebuk drum yang direlakan oleh opik.
" ayo, yan...lagu pertama !" teriak ombi setelah memegang mikroponnya
lampu hijau menyala. opik baru saja selesai pemanasan dengan solo drum yang mulai bergaya ngeprof.
" satu dua tiga..." seru opik memberi aba-aba. tapi...

tok ! tok ! tok ! pintu tiba-tiba diketuk. kamipun urung memainkan never say. saling berpandangan, huh ganggu aja...!
tok ! tok ! Tok pintu diketuk lagi lebih keras.
seseorang melongok dari kaca jendela. kali ini jendela kaca diketok juga lebih keras dari tadi. ombi membuka pintu.
" ada apa....!" tanya ombi.
langsung aja seseorang tadi yang kebetulan kukenal sebagai preman di kampung sebelah pasundan masuk.
" a... maaf bisa digeser sebentar !" katanya. beberapa pemuda juga masuk ke studio. wajahnya seragam, wajah preman sedang mabuk. ada bau alkohol menyeruak. digeser?
" maksudnya, apa a....?" tanyaku di antara ketakutan dan kaget. meskipun salah seorang teman kami yakni nanang adalah reman, namun melihat reman yang ini kami gak berani. reman yang ini beda banget. bukan reman reman kajajaden kayak nanang, yang masih menyempatkan diri jadi petugas upacara. dan nanang nggak mabok-mabokan. kayaknya yang ini biangnya reman. makanya wajar kalau opik dan ugun diam aja di pinggiran deket set drum, gak berani ngomong saking takutnya. eka apalagi. aku aja dan ombi dengan memberanikan diri menghadapi mereka meskipun lutut bergetar.
" begini... latihannya gue dulu.... mau manggung !!" teriak salah seorang dari mereka.
" iya, kalian nanti aja... digeser...!" tambah yang lainnya. tak ada roman muka meminta apalagi memohon maaf lebih dulu.

aku meminta persetujuan ditingker lainnya dengan 'are you thinking what i am thinking'. opik mengangguk. eka mengangguk. gitarnya udah ditaruh dari tadi. dengan lunglai kamipun melepaskan intrumen masing-masing. sorry ya metalzone ! sorry sabian....

" mau manggung di acara apa, a?" tanya ombi sok akrab. ya, basa-basi dikitlah.
" 17-an !" sahut salah seorang mereka kesel.

pak tulus masuk ke ruangan studio. belum sempat bertanya ketika salah seorang dari 'preman band'dengan tak ada sopan-sopannya bilang, " digeser pak...! latihan 3 jam...!". anak-anak ditingker udah gak tahan. "yang sopan dong, kang preman....!" dalam hati kami protes berat.
" nggak apa-apa pak... kami lain kali aja....!" ombi menerangkan. ya pak tuluspun kelihatan gak enak pada anak-anak ditingker yang lebih dulu menyewa studionya. di sisi lain pak tulus takut juga pada band preman yang kelihatan haus darah dan haus beneran. kelihatan salah seorang dari mereka dengan rakus meminum jatah air putih gratisan milik ditingker yang biasa disediakan bagi para penyewa studio.

ditingker keluar studio dan preman band yang berjumlah lima orang masuk menggantikan. menggeser, istilah mereka mah. wahetever, yang jelas ditingker gondok banget. cuma gak berani juga untuk protes langsung. mereka besar-besar dan reman-reman. hanya duduk-duduk di bangku panjang menatap kesel pada preman band yang sedang menyetel lagi alat musik.

"pulang..ah..." ajak opik. " tiga jam menunggu, mau ?"

dengan penuh kesal, bete, marah, bingung dan juga sedikit ingin ketawa karena ketidakberdayaan kamipun meninggalkan studio pak tulus. meninggalkan efek metalzone yang belum sempat diaplikasikan dalam lagu. meninggalkan ketukan stik sabian terakhir yang hanya baru di intro saja. meninggalkan semangat senin dengan canda di angkot 02 tadi dan juga meninggalkan pak tulus yang dibalik kacamata tebalnya menatap ditingker dengan penuh permintaan maaf dan rasa sesal.

ya, udah barudak.... capcaynya lain kali aja. toh, konsernya juga masih lama. lagian tadi kan udah aubadean di sekolah. anggap aja latihan. sabar, ya.....

Tidak ada komentar: