Selasa, 28 Juli 2009

pintu 1, first band in the class

bagian 1, first band in the class

waktu itu sedang jam istirahat. kita masih juga di kelas. tak ke kantin atau duduk-duduk di teras seperti yang lainnya. tidak juga mencari keringat seperti anak-anak lainnya di lapang basket sekedar mendapatkan perhatian dari adik-adik kelas biar disangka jago basket.

juga lupa lagi, entah sedang mengerjakan apa di kelas itu saat seseorang dari kita berkata," bikin band, yuk?". mungkin dia itu opik atau eka. atau juga aku sendiri yang baru belajar main gitar kunci dasar am dm c. sebuah ajakan yang yang menurutku menarik dan tanpa alasan aku langsung mengiyakan seraya memikirkan sebuah nama band.

" siapa aja?" tanyaku
" kita aja dulu...., aku, kamu, eka dan ugun..." jawab opik. berarti dua bangku belakang di kolom empat dalam peta kelas.

sebuah klise masa smp. main band. biasanya menjangkiti remaja laki-laki puber yang baru belajar main gitar dan baru saja akrab dengan metallica, guns n roses, ektreme dan sebangsanya. di samping juga sudah mulai melirik-lirik lawan jenis dengan harapan mereka tahu kalau ' saya itu tahu musik, bisa main musik,punya kaset-kaset metal berbagai aliran, dan juga anak band'.

" kamu bisa main alat musik apa?" tanyaku lagi pada opik yang kelihatan paling bersemangat.
" drum !.." jawabnya. ketahuan kalu dia ingin banget di band ini sebagai drummer.
" iya ?" selidik eka gak yakin.
" baru mau belajar...." jawab opik malu-malu. " tapi udah sering ketuk-ketuk di rumah...."
" gak apa-apa, kita juga baru pada belajar main gitar, kan ka..." kataku.

aku, eka, dan ugun memang terhitung telat memegang alat musik berdawai enam itu. bahkan belum sekalipun megang yang namanya gitar listrik. baru kemarin-kemarin belajar menggenjreng ketika seorang teman dari kakak sepupu meminjamkan gitar bolong sederhana ke kaka sepupuku. aku turut belajar dengan coretan chord yang mudah-mudah dari rahmat, teman kaka sepupuku itu.

dan hebatnya, baru tahu empat kunci sudah bertekad membuat band. sementara eka dan ugun belajarnya dari aku. setelah belajar bersama di rumahku yang dibuat basecamp, kami belajar menggenjreng gitar. aku menulis lirik lagu yang sedang kami pelajari yang di atasnya ada kunci-kunci gitarnya. sementara gambar chord gitar yang dimaksud ada di pinggirnya.

" jadi aku main gitar melodi, eka ritem, ugun bas..." kataku menjelaskan.
" wah, aku gak bisa main bas !" sahut ugun.
" mudah atuh bas mah, gun..." jelasku. " cuma dipetik empat senar atas, kalu di gitar akustik..."
"oh gitu..."
"iya... nyantei aja.... belajar bareng deh..." jawab aku. padahal, suer... aku juga belum tahu kayak apa bas elektrik itu. aku cuma tahu bahwa untuk main band itu minimal ada pemain gitar, pemain bas, dan drummer. juga vokalis yang tugasnya teriak-teriak...

"eh, vokalisnya siapa ?" eka seperti baru keingetan.
" iya, siapa ya?" sambung aku. bingung juga karena semua merasa tidak berbakat untuk urusan suara dan urusan bergaya jadi frontman kalau nanti band kita beneran manggung. nyanyi di depan kelas aja semua pada tahu nggak ada yang pernah bener-bener sebagai penyanyi. hanya mengejar nilai dari guru kesenian dan biasanya kalu gak nyanyi lagu perjuangan, nyanyi lagu daerah. dan gayanya semua sama. gaya dipaku. sementara guru kesenian udah maklum dan angka 7 dirasa cukup sebagai hadiah udah mau ke depan kelas.

"ya udah, sementara vokalisnya kita semua saja..." ujar opik. " yang penting musiknya dulu bisa kompak..."
"iya, sekarang nama band. apa?" tanyaku pada semua.
semua berlagak mikir. ugun memandang jendela. opik senyum-senyum gak jelas. aku udah kepikiran satu nama tapi masih disimpan. yang agak serius eka.
" apa, ka?" tanyaku pada eka. teman sebangkuku semenjak kelas dua ini biasanya punya ide bagus.
" sok,.. yang lain dulu..." jawab eka sambil tetap mikir.
" bagaimana kalau anata..?" kata opik tiba-tiba.
" apaan, itu?"
" kependekan dari anak 3 A?" jawab opik penuh harap. " kan kelas kita, kelas 3 A"

emang sih kita anak kelas 3 A. tapi pik, itu terlalu sederhana, kalau gak dibilang terlalu apa adanya. kita kan lagi bikin band, bukan bikin geng kelas. pikiran kami selain opik mungkin sama.

" jangan itu deh,..." aku langsung menolak "... yang rada keren dikit.." lanjutku. opik diam. yang penting aku udah urun pendapat, pikirnya.
" bagaimana, kalau 'amazing'?" dengan ragu aku lontarkan juga nama itu. suer, yang keingetan saat itu adalah spiderman, komik strip spiderman di sebuah tabloid.
" terlalu inggris, yan..." sahut opik seperti bisa membalas tolakannya tadi.
" ya, udah... apa dong? aku cuek aja. tadinya juga gak terlalu berharap.

semua berlagak mikir lagi. ugun mengajukan sebuah nama dan juga kami tolak entah dengan alasan apa.

"ditingker !", tiba-tiba eka bersuara.
" apa, apa?" tanya kami
" thinker... the thinker, pemikir " jawab eka
" heueuh, alus..alus... ada unsur basa sundanya..." tambah opik.
" setuju, lah..." aku juga meng-okekan
" jadi namanya the thinker band..?" tanya ugun
" gak usah pake band, the thinker aja..." jawab eka yang kelihatan senang idenya diterima kawan-kawan lainnya.
" iya the thinker... bagus" sahutku sembari menulis kata itu di kertas kosong dan membuat semacam tulisan simbol seperti grup-grup metal pada jaman itu. langsung saja di otakku mampir simbol-simbol tulisan keramat nama para band metal seperti tulisan metallica atau slank periode awal yang simetris dan menjadi trade mark band-band tersebut. akupun memodifikasi kata the thinker sedemikian rupa dan memperlihatkannya pada anak-anak lain. anak-anak cuma mengangguk-angguk, entah setuju entah bingung.

" eh, tapi kalau mau ngeband itu, gimana...?" tanya ugun
" ya rental... nyewa studio..." jawab opik
" dimana?" tanya aku yang juga masih blank dalam masalah beginian.
" nanti lah... kita nanya ke si taher, dia kan anak band...katanya sudah sering manggung.." jawab opik kalem.

taher adalah temen kami beda kelas. bagiku dan ugun dia teman juga dari sd. kami geng-gengan ama taher waktu sd. dan aku tahu juga bahwa semenjak sd taher udah pandai maen gitar. pas smp dia main band. nama aslinya bagus, erwin. alasannya jadi taher. kayaknya langsung aja nanti ditanyain sendiri sama orangnya deh. he he gak enak.

" kamu juga bisa nanya-nyanya, yan ke si taher untuk urusan gitar-gitarnya kalau gak ngerti..." jelas opik kini tambah sok tahu. secara dia emang pernah sekelas sama taher dan memahami bahwa taher adalah pemain band yang udah jadi.
"iya..."

hari itu, pada jam istirahat, ditetapkan band the thinker resmi didirikan oleh empat personilnya yang belum bisa main musik apa-apa.

Tidak ada komentar: