
masih ingat, notonogoro? bukan yg desainer itu, lho,
tapi yang ramalam urutan pemimpin itu. entah siapa
orang yang masih percaya dengan ramalan itu. sebelum
pada bingung saya kasih penjelasan bahwa notonogoro itu
adalah kata-kata ramalan jayabaya di masa kerajaan
yang menyatakan bahwa negeri ini (entah di mana
batasannya pada jaman itu) di masa depan akan dipimpin
oleh orang-orang yang namanya mengandung unsur-unsur
no to no go ro.
di abad ini orang-orang negeri ini sebelum reformasi
(dan juga setelah) dari peramal hingga tukang tipu
dengan yakin percaya (?)bahwa ramalan tersebut ampir
bener. no nya dari sukarno. to nya dari suharto. tapi
pas no nya pada bingung. siapa ya? dulu diramalkan
sutrisno yang pernah jadi wapres itu. tapi sutrisno
ternyata gak jadi presiden. malahan habibie yang jadi
presiden. artinya gak ada unsur no -nya.
tapi-orang-orang negeri ini lebih pinter. pinter berkelit,
mencari pembenaran dan juga mencari alasan. maka
habiebie gak dianggap, karena cuma setahun dan juga
dalam keadaan darurot bukan melalui pemilu. harus
masuk nih unsur no. kebetulan presiden yang keempat
yakni gusdur ada unsur no nya. yup, beliau adalah asli
orang nu, yang pada jaman baheula singkatannya adalah
no (ejaan lama, u = oe). hore, cocok dengan ramalan
mang jaya.
selanjutnya orang-orang yang gak ada kerjaan di negeri
ini tadi, semakin merasa mendapat durian runtuh ketika
unsur yang keempat dari notonogoro yaitu go kembali
cocok tatkala megawati naik tahta menggantikan gusdur.
menurut mereka megawati ada unsur go nya yaitu dari
kata mega. gak apa-apa beda sedikit antara a dan o.
kata mereka, sama temen ini. semakin mendekati nih.
urutan yang kelima atau terakhir adalah ro. langsung
saja orang berpikir, pastilah amin rais. tokoh reformasi
ini secara memang ada unsur ro nya meskipun sedikit
maksa. sekali lagi, kata mereka, sama temen gak usah
dipermasalahkan beda huruf dikit mah. ditambah lagi
pada pemilu lalu pa amin dengan mantap mencalonkan diri
sebagai presiden meskipun suara partainya rada
mencemaskan. tentu orang sekaliber pa amin mencalonkan
diri sebagai presiden bukan karena percaya dengan
ramalan itu dan namanya masuk nominasi dari unsur ro.
pak wirantopun kan kalo namanya masuk nominasi karena
ada ro (ra) nya. saya yakin mereka mencalonkan diri
karena memang ingin mengabdi saja kepada bangsa.
tapi apa yang terjadi di pemilu itu? ternyata, baik pak
amin maupun pak wiranto tidak berhasil jadi presiden
bahkan mereka kalah di babak pertama. setelah itu
sayapun tidak tahu bagaimana nasib para
notonogorois-notonogorois tadi. karena presiden
selanjutnya sama sekali tidak memiliki unsur ro dalam
namanya. wakil presidennyapun tidak.
tapi my pren, mereka tetep gak mau kalah. dengan
sedikit trik mereka berkelit bahwa presiden yang
kelimapun (atau keenam kalo habibie diitung) memiliki
unsur ro. heueuh bener... partainya kan partai
demokrat. ada tuh unsur ro nya. jadi menurut mereka,
ramalan itu bener banget. susah juga ngadepin orang
kayak gini....
karena semua unsur sudah terpenuhi, maka kata mereka,
kasus ini ditutup saja dan tidak ada ramal meramal lagi.
untuk selanjutnya kita pilih presiden berdasarkan hati
nurani saja bukan ramalan. nah saya setuju itu...
tapi,hmm ...waktu tahun 99, yg menang PDIP,
presidennya bukan PDIP. ketika tahun 2004
pemenangnya golkar, presidennya bukan dari Golkar,
tahun 2009 pemenangnya Demokrat, presidennya....
hayo siapa? eit, gak ada ramal meramal lagi....tunggu
aja sebulan lagi....
(maaf, hanya iseng di kala pikiran error...)