Kamis, 04 Juni 2009

presiden dan notonogoro



masih ingat, notonogoro? bukan yg desainer itu, lho,

tapi yang ramalam urutan pemimpin itu. entah siapa

orang yang masih percaya dengan ramalan itu. sebelum

pada bingung saya kasih penjelasan bahwa notonogoro itu

adalah kata-kata ramalan jayabaya di masa kerajaan

yang menyatakan bahwa negeri ini (entah di mana

batasannya pada jaman itu) di masa depan akan dipimpin

oleh orang-orang yang namanya mengandung unsur-unsur

no to no go ro.

di abad ini orang-orang negeri ini sebelum reformasi

(dan juga setelah) dari peramal hingga tukang tipu

dengan yakin percaya (?)bahwa ramalan tersebut ampir

bener. no nya dari sukarno. to nya dari suharto. tapi

pas no nya pada bingung. siapa ya? dulu diramalkan

sutrisno yang pernah jadi wapres itu. tapi sutrisno

ternyata gak jadi presiden. malahan habibie yang jadi

presiden. artinya gak ada unsur no -nya.

tapi-orang-orang negeri ini lebih pinter. pinter berkelit,

mencari pembenaran dan juga mencari alasan. maka

habiebie gak dianggap, karena cuma setahun dan juga

dalam keadaan darurot bukan melalui pemilu. harus

masuk nih unsur no. kebetulan presiden yang keempat

yakni gusdur ada unsur no nya. yup, beliau adalah asli

orang nu, yang pada jaman baheula singkatannya adalah

no (ejaan lama, u = oe). hore, cocok dengan ramalan

mang jaya.

selanjutnya orang-orang yang gak ada kerjaan di negeri

ini tadi, semakin merasa mendapat durian runtuh ketika

unsur yang keempat dari notonogoro yaitu go kembali

cocok tatkala megawati naik tahta menggantikan gusdur.

menurut mereka megawati ada unsur go nya yaitu dari

kata mega. gak apa-apa beda sedikit antara a dan o.

kata mereka, sama temen ini. semakin mendekati nih.

urutan yang kelima atau terakhir adalah ro. langsung

saja orang berpikir, pastilah amin rais. tokoh reformasi

ini secara memang ada unsur ro nya meskipun sedikit

maksa. sekali lagi, kata mereka, sama temen gak usah

dipermasalahkan beda huruf dikit mah. ditambah lagi

pada pemilu lalu pa amin dengan mantap mencalonkan diri

sebagai presiden meskipun suara partainya rada

mencemaskan. tentu orang sekaliber pa amin mencalonkan

diri sebagai presiden bukan karena percaya dengan

ramalan itu dan namanya masuk nominasi dari unsur ro.

pak wirantopun kan kalo namanya masuk nominasi karena

ada ro (ra) nya. saya yakin mereka mencalonkan diri

karena memang ingin mengabdi saja kepada bangsa.

tapi apa yang terjadi di pemilu itu? ternyata, baik pak

amin maupun pak wiranto tidak berhasil jadi presiden

bahkan mereka kalah di babak pertama. setelah itu

sayapun tidak tahu bagaimana nasib para

notonogorois-notonogorois tadi. karena presiden

selanjutnya sama sekali tidak memiliki unsur ro dalam

namanya. wakil presidennyapun tidak.

tapi my pren, mereka tetep gak mau kalah. dengan

sedikit trik mereka berkelit bahwa presiden yang

kelimapun (atau keenam kalo habibie diitung) memiliki

unsur ro. heueuh bener... partainya kan partai

demokrat. ada tuh unsur ro nya. jadi menurut mereka,

ramalan itu bener banget. susah juga ngadepin orang

kayak gini....

karena semua unsur sudah terpenuhi, maka kata mereka,

kasus ini ditutup saja dan tidak ada ramal meramal lagi.

untuk selanjutnya kita pilih presiden berdasarkan hati

nurani saja bukan ramalan. nah saya setuju itu...

tapi,hmm ...waktu tahun 99, yg menang PDIP,

presidennya bukan PDIP. ketika tahun 2004

pemenangnya golkar, presidennya bukan dari Golkar,

tahun 2009 pemenangnya Demokrat, presidennya....

hayo siapa? eit, gak ada ramal meramal lagi....tunggu

aja sebulan lagi....

(maaf, hanya iseng di kala pikiran error...)

Rabu, 03 Juni 2009

fb poetri 2

ini aku. ini masa lalu. ini masa depan. ini saat ini. ini keinginan. ini kemampuannnya. ini perang. ini kekuatannya. ini lawan. ini strateginya. ini kawan. ini koalisinya. ini kekalahan. ini komprominya. ini aku. ini waktunya. ini akhir waktunya.....
**

aku menamakannya monolog. saat semua orang sedang tertidur lelap bahkan para penjagapun entah mengapa malam ini pulas mendengkur. saat hening dan para penjual makanan di tenda pinggir jalan telah merapikan dagangannya semenjak tadi, menghitung untungkah hari ini atau sama saja seperti hari kemarin. saat di langit bulan disaput awan. saat mata ini sukar untuk pejam. saat ingatan di suatu entah. saat aku terkenang kamu. aku menamakannya monolog, hanya monolog....

**

berharap sedang di rumah, menonton tivi, mendengar keluh istri tentang susu kaleng yang hampir habis, melihat cerianya anak dengan mainan sederhana, melihat politisi berdebat yang meski tak kumengerti tapi bisa menghibur, mengantar anak tidur, dengan beberapa rencana bersama istri bila uang gajian tak tepat waktu lagi, membaringkan diri, melamun, merenung, balas dendam atas segala lelah seharian, menunggu kantuk datang tiba-tiba.
berharap sedang di rumah, ....dan tidak di sini dengan setumpuk ketikan yang harus diselesaikan secepatnya.

***

fb poetry 1

meski juni ini terasa panjang. hari yang membentang tetap mengisyaratkan sang elang untuk terus bertualang. sayap terluka, lelah, dan airmata takkan pernah padamkan rasa berjuang. hidup tak bisa ditawar dengan sedu sedan. hidup juga tak bisa ditukar dengan ratap putus asa penantian. terus saja berjalan, terus saja mencari jawaban.....

***

seperti katamu, waktu akan datang, tapi tak bisa menunggu.ia hanya menyediakan detik, itupun cuma satu. sementara aku masih berhias, menyiapkan bekal, menyusun isi tas, menghapal peta, mengingat nama, mencari hadiah, memikirkan kalimat pembuka, dan menyediakan diri untuk dimaki. masih katamu, itupun cuma satu.....

***

just saving

tentang kerjaku yang sekarang : kantor yang aneh, teman-teman yang aneh, pekerjaan yang aneh. ada saatnya lembur semalaman, sibuk foto copy, berlembar-lembar print out gagal, menjilid dokumen tebal-tebal. siang dan malam sudah gak begitu jelas. kemudian senggang datang : game online, jual barang maya, sibuk fesbuk, download gratisan, atau tidur seharian. cara hidup yang aneh... untunglah akalku masih sehat : pulang ke rumah, menghampar tikar di taman, menemani istri berbelanja, dan bal bla bla

**

dulu...duluuu sekali, ketika masih kerja di marketing, ketika setiap hari tugas di luaran sambil main ke mana-mana seputar bandung dan sesakali dicurigai satpam ketika bermarketing serta masih bisa pulang ke rumah di saat makan siang sembari berleha-leha sebentar lalu ke kantor lagi hanya untuk ngabsen, sempat berpikir "enak ya, kerja kantoran, di depan komputer, nggak panas, nggak cape, nggak dikejar target.....".sekarang ketika kerja di depan komputer dan bebas berfacebook atau game online di saat tugas,serta nggak kepanasan atau diusir satpam berpikir juga, " enak ya, kerja markerting, maen keluar,nggak ngurus tumpukan ketikan, nggak boring, bisa ke rumah dulu, bisa nitip absen...."

**

tenyata udah tanggal 25 juga. nggak kerasa ya? (hm, padahal tiap hari diperhatiin tuh kalender... bisa-bisanya bilang ga kerasa, ya?). dan ?.....sepekanan lagi kan pada gajian. atau malah ada yg hendak gajian hari ini or 2 hari ke depan? selamat deh....jadi ingat jaman dulu waktu masih di kantor lama. gajiannya tiap tanggal 27. seru juga gajiannya nyuri start kayak gitu. tapi kebahagiaan gak berlangsung lama, pren. tujuh hari kemudian udah pasti pikiran bingung lagi. kalo orang-orang bingungnya ditunda hingga tanggal belasan. ini malah tanggal satuan udah stress. jadi enakan tanggal berapa ya gajiannya? atau gajiannya 2 kali aja? "boleh", kata si bos... "tapi dibagi dua...." yah, sama aja.udah, yg penting mah dicukup-cukupin dan nggak boros. dan bersyukur dengan apa yang ada. selamat menempuh hari-hari menegangkan (eh, menerima gaji menegangkan ya?)
33.... masih setia dengan peran sebagai diri sendiri dan membiarkan perasaan tertipu mentah-mentah oleh keajaiban yang akan datang. sementara belum juga sadar sepenuhnya dari mabuk tak bertepi bahwa jalan di depan semakin panjang, berliku, penuh karang, mendaki, dengan kiri kanan menganga jurang. dan yang paling parah masih belum siuman dari mimpi-mimpi tentang pendaratannya di planet venus suatu hari nanti.....